Pulang Indonesia di Awal Coronavirus Baru Mulai Menyebar

Tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan, tantangan untuk tetap sehat, tantangan untuk tetap survive dalam segi keuangan dan sebagainya. Dikarenakan hal yang tidak di duga datang di awal tahun 2020, Covid-19. Kebetulan saya berencana untuk balik ke Indonesia pada saat Chinese New Year itu sudah dari Oktober 2019, karena saya ingin berobat di Indonesia dan juga karena bosan kalau hanya di China. Yang mana pada saat itu, Covid belum muncul.

Pada awal-awal Januari mulai ada berita bahwa ada penyebaran virus aneh yang menyebabkan pneumonia di Wuhan. Dan pada sekitar tanggal 17 Januari 2020 mulai ada berita untuk memakai masker di China. Dalam sekejab masker mulai susah untuk di cari dan harganya juga menjadi mahal. Dan tanggal saya balik ke Indonesia adalah 22 Januari 2020 di pagi hari. Pada tanggal 22 Jan ini, Shanghai masih belum memperketat protokol seperti harus pakai masker, hanya berdasarkan kesadaran masing-masing, tapi hampir semua orang memakai maskernya. Setelah saya transit di Malaysia orang-orang tidak ada yang pakai masker, begitu pula setelah saya sampai di bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Indonesia juga masih belum ada menerapkan protokol kesehatan. Dan sekitar sore hari di seluruh China pada tanggal 22 Januari 2020 mulai melakukan protokol yang ketat. Sehingga membuat saya khawatir pada saat itu sampai 1 bulan saya merasa parno (masa inkubasi 14 hari), karena tidak ada pengecekan suhu tubuh pada saat saya ke airport. Begitu juga dengan di Jakarta baru menerapkan pengecekan suhu tubuh pada saat malam hari. Saya parno karena saya tidak mau membahayakan keluarga saya. Tapi untungnya saya bersih dari coronavirus.

Pada akhir bulan Maret 2020, ada berita China closed border, untuk mencegah penyebaran virus keluar atau masuknya virus baru ke China. Hanya orang yang memiliki working permit atau resident permit yang di buat setelah bulan Maret 2020 yang dapat masuk China. Dan karena protokolnya yang ketat dan masyarakatnya yang patuh pada pemerintah, China tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan perekonomiannya kembali seperti semula. Untuk Shanghai hanya membutuhkan waktu 1,5 – 2 bulan lockdown total. Tapi setelah itu orang-orang sudah mulai bisa kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasanya.

Saya bersyukur sekali pada saat saya pulang Indonesia, saya membawa laptop kantor. Dan saya termasuk salah satu orang yang beruntung yang masih diperbolehkan bekerja dari rumah di saat pandemik. Saya stuck di Indonesia selama hampir sembilan bulan. Karena pada akhir-akhir Agustus 2020, China baru membuka border untuk orang Indonesia yang masih memiliki resident permit dan working permit yang masih aktif. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan untuk melakukan penerbangan selama pandemik ini, dimana saya harus juga melakukan karantina selama 14 hari di China dan di swab PCR 3 kali.

Advertisement

2020: Many Things Happened in My Life

It started on Jan 22, 2020 in the early morning, when i took a flight to go to my hometown from China to Indonesia for holiday. And I bought this ticket since Oct 2019, so I don’t know will be there is coronavirus in 2020. When i took this flight, we are still don’t know coronavirus will be so dangerous, still many peoples didn’t wear a mask in the airplane. And when arrive in Malaysia for transit, I also open my mask. Because I thought will be safe in Malaysia. And after I arrived in my hometown for a few days, I read a news the virus already spread in Malaysia since Jan 21, 2020. I got panic and paranoid and make me stress. Because I’m afraid get infected by this virus and put my family in dangerous situation.

At that time my throat also is not feeling well, the feel is like want to get cough. But actually maybe because my gastric and the weather in China and Indonesia is different. And because my anxiety I had short breath for a few days. Every time I read the news and want to checking my flight is free from virus or not, I can’t breath so well. And this make me more stressful again. After 3 weeks in Indonesia and suddenly my friend told me, she is so stress until had short breath. And I immediately asked her ” Ow, too stressful can make us have a short breath?” And she said yes. After that I’m feeling more relax and calm and not have short breath again.

Long story short, I’m stucked in my hometown for almost 9 months from Jan 2020 – Sept 2020 and I never been stay in my hometown more than 2 weeks or 1 month before, after I went to the University. So maybe God have another plans for me, to make me closer with my family and especially my little nephew, spend time with them. And I also met my girlfriend when I’m stucked in Indonesia. So it is like a blessing in disguise. I wish I can traveling back to Indonesia in 2021 easily and meet with my girlfriend and my family. Actually not only me, but for peoples around the world can traveling easily without this coronavirus again 🙏 🙏 🙏. And wish everything goes smoothly in 2021. Stay safe, healthy, and happy guys!!! 🍻